Sistem Pengolahan Air Perumda Tirta Mangkaluku

Tiap hari kita bisa beraktivitas menggunakan air bersih mulai dari mandi, mencuci, memasak, dan sebagainya. Tapi tahukah anda ??? Bagaimana perjalanan Panjang yang harus dilalui air bersih tersebut mulai dari sumbernya yang berada di mata air, sungai, danau ataupun gunung hingga sampai ke rumah kita ?

Mari kita ikuti penjelasannya

Air baku dari PERUMDA Tirta Mangkaluku yang berasal dari sumber air tidak serta merta dapat langsung digunakan untuk kebutuhan air bersih. Air tersebut terlebih dahulu harus memenuhi persyaratan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas. Setelah tiga syarat terpenuhi maka air baku siap diolah, berikut adalah tahapan pengolahan air baku menjadi air bersih.

1. Intake Building

Sesuai dengan namanya, bangunan ini berfungsi sebagai tempat pertama masuknya air dari sumber air. Bangunan ini dilengkapi dengan screen bar yang berfungsi untuk menyaring benda-benda asing yang terdapat dalam air. Selanjutnya air akan masuk ke dalam bak besar sebelum dipompakan ke water treatment plant.

2. Water Treatment Plant

WTP merupakan instalasi utama pengolahan air bersih. Terdapat beberapa bagian pengolahan pada STP yang membuat air menjadi layak digunakan. Adapun bagian tersebut:

  • Koagulasi

Bagian pertama kita kenal dengan bak koagulasi. Di bak ini air akan di destabilisasi dari partikel koloid/kotoran. Proses destabilisasi dapat dilakukan secara kimiawi dengan penambahan zat tawas (aluminium sulfat)/ PAC (Poly Aluminium Chloride) maupun dengan cara fisika yaitu dengan rapid mixing (pengadukan cepat), hidrolis (terjunan atau hydrolic jump) dan secara mekanis (batang pengaduk) agar tawas/PAC bercampur merata dengan air.

  • Flokulasi

Proses selanjutnya adalah flokulasi untuk membentuk dan memperbesar flok (kumpulan kotoran). Prosesnya air akan diaduk perlahan agar tawas/PAC yang tercampur di air dapat mengikat partikel kotoran dan membentuk flok yang lebih besar agar lebih mudah mengendap.

  • Sedimentasi

Setelah flok terbentuk (biasanya berbentuk lumpur), air akan masuk ke bak sedimentasi dimana berat jenis flok yang lebih berat akan otomatis mengendap di dasar bak dan air bersih dapat terpisah dari lumpur.

  • Filtrasi

Setelah air terpisah dari lumpur, air akan disaring lagi agar benar-benar bersih dengan dimasukkan ke bak filtrasi. Bak filtrasi dapat menggunakan teknologi membrane, namun dapat pula disubtitusi dengan media lainnya seperti pasir dan kerikil silica. Proses ini dilakukan dengan bantuan gaya gravitasi.

  • Desinfeksi

Setelah proses pengolahan selesai, biasanya juga dilakukan proses tambahan (disinfeksi) berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV,dll untuk menghindari adanya potensi kuman dan bakteri yang terkandung di dalam air.

Air bersih yang telah melalui proses di atas dapat langsung diminum berdasarkan Permenkes No. 492/ Tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum pasal 1 ayat 1 Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat Kesehatan dan dapat langsung diminum.

3. Reservoir

Setelah air selesai diolah, air akan dimasukkan ke tempat penampungan sementara yang disebut reservoir sebelum didistribusikan ke masyarakat dalam bentuk air bersih.

Mengapa air bersih? Bukan air minum ? Padahal sudah melewati proses pengolahan. Nah jawabannya adalah :

Penggunaan Pipa

Penggunaan pipa yang dikhawatirkan akan menyebabkan penurunan kualitas air perpipaan. Bukan tidak mungkin pipa akan mengalami korosi atau bahkan ditumbuhi lumut.

Kebocoran Masih Tinggi

Kebocoran masih tinggi saat terjadi kebocoran pipa, tidak jarang tanah, pasir, hingga benda lain yang berada disekitar pipa ikut masuk ke dalam pipa dan ikut terdistribusikan Bersama dengan air yang disuplai lepda pelanggan. Terlebih bila kebocoran air tersebut tidak diketahui, karena mungkin terjadi di tempat-tempat yang jarang dilalui.

Masih Mengalami Gangguan Supali Air

Suplai air yang belum mengalir selama 24 jam juga menjadi salah satu penyebab mengapa PERUMDA TM belum mengklaim air yang mereka olah sudah dapat langsung diminum di keran-keran pelanggan. Saat pipa kosong ada gangguan suplai, khawatir tumbuh mikroorganisme yang merugikan didalam pipa.